GAP SOSIAL EKONOMI DALAM PERTEMANAN

GAP sosial ekonomi adalah sebuah gejala yang timbul karena adanya perbedaan kemampuan finansial dan yang lain diantara masyarakat yang hidup di sebuah wilayah atau lingkungan tertentu.Banyak orang beranggapan bahwa kemiskinan adalah takdir atau mereka miskin karena mereka malas, tidak kreatif, dan tidak memiliki etos kerja. Kemiskinan memiliki dampak yang luas terhadap kehidupan, tidak hanya kehidupan pribadi orang miskin, tetapi juga untuk orang-orang yang tidak tergolong miskin. Kemiskinan bukan hanya beban pribadi, tetapi juga beban dan tanggung jawab masyarakat, negara dan dunia untuk menanggulanginya.Meningkatnya jumlah orang yang tidak dibarengi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai, sehingga jumlah pengangguran tumbuh. Hal ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan. 
Pekerjaan orang tua memiliki pengaruh besar dalam sebuah pertemanan, sementara ekonomi adalah faktor kesenjangan sosial.Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat pertumbuhan lapangan kerja lebih tinggi dari laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, di mana pekerjaan masih berlebihan.

 Masalah kesenjangan sosial ini merupakan tugas besar bagi pemerintah dan kesadaran dari diri kita sendiri untuk menyelesaikan bahkan menghilangkan masalah ini. Karena apabila kesenjangan sosial terus terjadi bahkan lebih menyebar lagi maka akan lebih banyak lagi penguasa-penguasa di negeri kita yang tidak memikirkan masyarakatnya. Ketika ada seorang teman kita yang memiliki status sosial jauh lebih tinggi melintas didepan kita, kita berusaha menegurnya sesibuk apapun kita. Namun ketika teman kita yang memiliki status sosial lebih rendah , kita menghiraukannya. Atau contoh lainnya, ketika kita menghadiri suatu acara yang diadakan oleh teman yang memiliki status sosial di atas kita, kita berusaha memberikan penampilan terbaik kita dan juga memberikan sesuatu kepada mereka sebaik mungkin. Namun sebaliknya, apabila kita menghadiri suatu acara yang diadakan oleh teman biasa saja, kita pun berpenampilan biasa saja dan memberikan seadanya. Padahal bukankah orang – orang yang statusnya lebih rendah justru lebih membutuhkan, di bandingkan orang – orang yang berstatus sosial tinggi ? dengan beralasan malu memberikan nominal kecil pada orang yang statusnya lebih tinggi  seharusnya kita merasa malu jika memberikan uang dengan nominal kecil kepada orang yang status nya lebih rendah.Dari dua contoh diatas, sudah sangat jelas bahwa kesenjangan sosial itu terjadi karena diri kita sendiri. Kebiasaan buruk ini sudah menjadi kebiasaan buruk pada diri kita. Padahal kita sering mengeluh untuk menyamaratakan dan tidak membedakan status sosial. Namun bagaimana dapat terlaksana, apabila kita sendiri masih sering dan suka membedakan status sosial

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFV8lFwSx-zpC0ALKc9gg121HWItUWyEkFYsAgGY5Sy0wgEVSKAKkMmkIdMU5mGO8WnFsvXVHekrM20FSwP3q6YpUl-EDePnYBNpqbjYE2ArssqTcXmTx75hB4A1B5cEXCJha437ZmQYUw/s1600/DSC00746.jpg

www.pengertianmenurutparaahli.net



Komentar

Postingan populer dari blog ini

FITUR, MANFAAT, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI BEBERAPA CONTOH APLIKASI NEW MEDIA

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

KEPITING LABA-LABA RAKSASA