TENTANG CINTA
CINTA
Satu kata namun penuh makna. Setiap manusia memiliki
pemahaman sendiri mengenai cinta, entah pemahaman tersebut dikutip dari kisah
hidupnya sendiri, maupun dari orang lain.
Cinta bukanlah
sesuatu yang asing bagi kita. Seluruh keberadaan manusia tidak lepas dari
cinta. Manusia ada (lahir) karena dan buah dari cinta. Ia menjadi besar dan
belajar juga tak lepas dari cinta. Banyak atau sedikit cinta yang dialami oleh
seseorang adalah persoalan lain. Yang jelas ialah hidup manusia tidak lepas
dari cinta.
Seperti yang saya kutip dari wikipedia.org, Cinta
adalah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam
konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan,
perasaan belas kasih dan kasih sayang. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa,
cinta merupakan sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap
objek lain, berupa empati, pengorbanan diri, perhatian, kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan
objek tersebut. Cinta juga berarti menyukai atau suka terhadap suatu objek,
baik itu objek nyata, maupun tidak nyata.
Dalam bahasa Yunani,
ada tiga kata yang digunakan untuk mengungkapkan cinta, yakni: eros, philia dan
agape.
kata Eros sendiri adalah bersyarat. Eros ada karena hawa nafsu dan ada rasa ingin memiliki. Cinta eros bersyarat, misal “karena kamu tampan aku cinta kamu, karena kamu baik aku cinta kamu, karena kamu kaya aku cinta kamu” Di sini, orang lain tidak dipandang sebagai person/subyek melainkan hanya sebagai obyek. Penghargaan terhadap orang lain sebagai pribadi tidak ada. Satu-satunya yang ada ialah nafsu “ego”. Eros merupakan cinta yang terarah kepada orang lain tetapi ditujukan demi kepuasan pribadi orang yang mencintai. Dengan kata lain, cinta ini terarah kepada diri sendiri. Orang lain dilihat bukan karena pribadi melainkan didasarkan pada jenis kelamin semata. Jadi, Cinta Eros adalah cinta antara sesama manusia khususnya mereka yang sedang jatuh cinta. Perlu diketahui bahwa cinta eros bukanlah cinta yang kekal, karena cinta eros timbul .
kata Eros sendiri adalah bersyarat. Eros ada karena hawa nafsu dan ada rasa ingin memiliki. Cinta eros bersyarat, misal “karena kamu tampan aku cinta kamu, karena kamu baik aku cinta kamu, karena kamu kaya aku cinta kamu” Di sini, orang lain tidak dipandang sebagai person/subyek melainkan hanya sebagai obyek. Penghargaan terhadap orang lain sebagai pribadi tidak ada. Satu-satunya yang ada ialah nafsu “ego”. Eros merupakan cinta yang terarah kepada orang lain tetapi ditujukan demi kepuasan pribadi orang yang mencintai. Dengan kata lain, cinta ini terarah kepada diri sendiri. Orang lain dilihat bukan karena pribadi melainkan didasarkan pada jenis kelamin semata. Jadi, Cinta Eros adalah cinta antara sesama manusia khususnya mereka yang sedang jatuh cinta. Perlu diketahui bahwa cinta eros bukanlah cinta yang kekal, karena cinta eros timbul .
Philia adalah cinta persahabatan. Philia (φιλία philos)
adalah cinta tahap kedua. Ia adalah kecintaan luhur
dan tumbuh dari hasil persahabatan mendalam sehingga menerbitkan rasa 'kami'
atau 'kita'. Philia tidak
hanya memikirkan keinginan untuk menuntut tetapi juga ingin memberi. Ia suatu
kecintaan bermakna, Di sini, cinta bersifat
relasional. Orang lain telah dipandang sebagai pribadi yang mempunyai
kekhasan/keunikan dan kualitas tersendiri: cantik, lembut, pengertian, dan
seterusnya. Cinta philia tidak dibatasi oleh jenis kelamin tetapi terbuka
kepada semua, baik pria maupun wanita.
Agape merupakan cinta yang tertinggi. Cinta ini tidak lagi tergantung
pada bakat, kualitas-kualitas yang ada di dalam pribadi orang lain cantik,lembut,
ramah, pengertian, dsb); tidak memandang orang lain terbatas sebagai “pribadi
yang lain” melainkan melihat orang lain sebagai bagian dari diri sendiri.
Gabriel Marcel (seorang filsuf Perancis) membahasakannya dengan ungkapan: “Aku”
dan “Engkau” menjadi “Kita”. Dalam konteks ini, “Aku” melihat diriku di dalam
“dirimu” dan “Aku” menemukan “Engkau” di dalam “diriku”. Di sini, cinta agape
merupakan cinta yang sanggup menderita dan berkorban (sebab “engkau” adalah
bagian dari “aku” atau ”diriku” dan demikian juga sebaliknya). Ia keluar dari
“ego” dan terarah serta terbuka kepada yang dicintai. Cinta agape melampaui
jenis kelamin, cantik-jelek, kaya-miskin, pintar-bodoh; dan mengatasi segala
tembok-tembok pemisah seperti perbedaan agama, suku, budaya, dsb. Contohnya
adalah Cinta Tuhan pada Manusia.
Cinta mempunyai pengertian lain menurut bahasanya sendiri:
Cinta mempunyai pengertian lain menurut bahasanya sendiri:
Lodus adalah cinta yang main-main dan tidak serius, biasanya tidak ada
unsur komitmen dalam cinta ini, orang yang memiliki cinta ini biasanya memiliki
kepribadian yang tidak dewasa dan kekanak-kanakan, suka mengumbar cinta dan
cenderung gombal terhadap cintanya.
Storge adalah jenis cinta yang menekankan pada hubungan persahabatan,
hangat, akrab dan kurang menekankan unsur hawa nafsu biologis, inti dari cinta
ini adalah sifatnya yang melindungi orang yang dicintainya.
Pragma adalah cinta yang didasarkan pada logika dan realistis, cinta
karena kamu mendapat keuntungan (materi) dari yang cintai, bila tidak lagi
mendapat biasanya akan menyudahi hubungan
Mania adalah cinta yang posesif dan ingin memiliki, biasanya cenderung
bersifat mengekang pasangan, memiliki rasa cemburu yang besar, kadang
berlebihan, tidak ingin pasangan melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.
Cinta bukan sekadar berpegang tangan,
merangkul, mendekap, mengecup. Cinta itu, ada mengisi butuh. Pelengkap sisi
hati yang relung. Hunjam pelik tatkala rindu. Cinta, sepatutnya tak mengenal
habis waktu.
Semua kita, pada waktunya, pasti jatuh
cinta. Manakala jatuh, segalanya adalah indah. Tak sedikit yang menutur cinta
itu apa, tapi tiada yang benar-benar tahu sesungguhnya cinta itu seperti apa.
Memang, pada dasarnya, semua berhak berteori dan menyimpulkan. Yang pasti,
ketika kau sedang jatuh cinta, segala kesimpulan itu menjadi bualan tak
bermakna.
Seringkali kau menjadi lemah, buta,
gila, ketika sedang jatuh cinta. Imaji dan realitas bersinggungan. Sadar tak
sadar, sisi kepekaanmu menajam seratus kali lipat dari biasanya, membuatmu
mudah merasa suka dan duka, bahagia dan luka. Ya, ketika kau jatuh cinta, kau
akan jauh lebih sensitif dari kau yang biasa. Tidak heran, orang yang sedang
jatuh cinta, hatinya mudah renyuh dan gelisah. Kau sering lupa, cinta tak
selalu bersamamu menuju jalan bahagia. Ada kalanya, cinta hanya menuntunmu sampai
pada tengah jalan, lalu kau perlu tertatih meneruskan perjalanan sendiri tanpa
cintamu. Apa kini kau takut? Atau malah merasa cukup?
Cinta, sejatinya adalah bagaimana kau
menyimpulkannya, itu cinta... .
Referensi:
Komentar
Posting Komentar