Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

PAPEDA, Makanan Olahan Mama Yang Paling Saya Sukai

Gambar
Papeda adalah makanan khas Indonesia Timur dengan bahan utama sagu. Sagu diambil dan diproses dari pohonnya, tidak semua sagu memiliki kualitas yang baik dan menurut saya, sagu dari beberapa asal daerah yang pernah saya cicipi, sagu dari daerah Maluku dan Sentanilah yang paling enak. Papeda tidak hanya dapat dijumpai di Papua ataupun di Maluku. Di Makassar tepatnya di Toraja juga kita bisa menjumpai Papeda, namun dengan nama yang berbeda, yaitu Kapurung. Keduanya sama, yang berbeda adalah penyajiannya. Tidak semua Orang Timur bisa mengolah sagu, termasuk Saya, namun berbeda dengan Mama saya, Masakan olahan Mama yang paling saya sukai salah satunya adalah Papeda. Apa lagi jika Disajikan dengan yang namanya ikan kuah kuning. namun, ikan kuah putih dan colo-colo juga tidak kalah enak dibanding ikan kuah kuning. papeda biasanya dihidangkan dengan tambahan sayuran, dan biasanya sayur yang dihidangkan adalah sayur kangkung bunga pepaya. papeda dimakan dengan 2 cara yaitu, dihisap (tan

KALI JEMBATAN DUA

Jembatan dua, suatu kali yang terletak di Sentani, kabupaten Jayapura yang dulunya adalah tempat wisata yang kerap dikunjungi masyarakat Jayapura, termasuk saya dan keluarga. Dulu, ketika saya berusia sekitar 4 atau 5 tahun, kami sekeluarga setidaknya 1 bulan sekali berkunjung ke Jembatan Dua, keluarga kami biasanya berkunjung ke tempat ini menggunakan motor beroda tiga dengan bak terbuka di bagian belakang sehingga kami bisa duduk santai menerima angin segar, karena dulunya di Kota maupun Kabupaten Jayapura belum terlalu banyak yang menggunakan kendaraan pribadi sehingga udaranya pun belum tercemar oleh polusi kendaraan. Di sepanjang perjalanan, selain menikmati angin segar, mata kamipun dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan yang sangat menyejukkan, entah gunung-gunung yang sangat hijau dengan pohon-pohon lebatnya ataupun danau Sentani yang dikenal sebagai salah satu danau terluas di Indonesia yakni dengan luasnya   sekitar 9.360 ha dengan kedalaman rata rata 24,5 meter., berada d

LAKSMANA

Laksmana Widagda atau yang kerap disapa Laksmana adalah putra ketiga dari Prabu Dasarata yang merupakan raja dari kerajaan Kosala dengan ibu kota Ayodhya bersama permaisuri keduanya yang bernama dewi Sumitra yang merupakan putri dari Prabu Ruryana raja negara Maespati. Laksmana 4 bersaudara, 2 diantaranya seayah lain ibu, kakak sulungnya yang bernama Ramawijaya/Ramadewa/Ragawa dari permaisuri dewi kausalya, kakak keduanya yang bernama bharata dari dewi kekayi, dan adiknya sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Diantara ketiga saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kakak sulungnya.   Sejak remaja, Laksmana dan Rama berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Berkat  keberhasilan Rama menarik busur pusaka milik  Prabu janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Shinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Shinta. Singkat cerita, Prabu Dasarata menikahi Dewi Kekayi karena belum mendapat momongan dari permaisuri Kausalya, dan syarat

SEJARAH NAMA INDONESIA

Sebelum menjadiIndonesia , kepulauan di tanah air memiliki berbagai macam sebutan. Bangsa Tionghoa menyebut kawasan kepulauan tanah air dengan nama Nan-hai atau Kepulauan Laut Selatan. Bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara atau Kepulauan Tanah Seberang. Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi  atau Kepulauan Jawa. Bangsa-bangsa Eropa menyebut tanah air dengan nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Bangsa Eropa juga memiliki sebutan lain bagi tanah air yaitu, “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais). Nama resmi yang digunakan pada jaman penjajahan Belanda adalah Netherlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pada jaman kedudukan Jepang pada tahun 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Multatuli atau dengan nama aslinya Eduard Douwes Dekker (1820-1887) sempat mengusulkan nama untuk menyebut kepulauan tanah a

PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE

Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) atau yang lebih dikenal dengan sapaan SH Terate adalah perguruan silat yang bertujuan mendidik dan membentuk manusia berbudi luhur, dapat membedakan benar dan salah,bertaqwa kepada Tuhan YME, mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari sendiri serta  mengutamakan persaudaraan dengan sesama dan berbentuk sebuah organisasi yang merupakan rumpun/aliran Persaudaraan Setia Hati (PSH). SH Terate termasuk salah satu 10 perguruan silat yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada kongres pencak silat pada tanggal 28 Mei 1948 di Surakarta. PSHT dibentuk pada tahun 1922 oleh Ki Hadjar Harjdo Oetomo di Madiun. Yang menurut sejarahnya pada tahun 1902 di kampung Tambak Gringsing, Surabaya, Ki Ageng Soerodiwirjo meletakkan dasar bagi gaya Pencak Silat Setia Hati. Sebelum disebut Setia Hati, Gerakan Setia Hati disebut Djojo Gendilo Tjipto Muljo dan untuk kerohanian serta kespiritual Setia Hati disebut Sedulur Tunggal Ketjer atau STK. Pada tahu