KALI JEMBATAN DUA

Jembatan dua, suatu kali yang terletak di Sentani, kabupaten Jayapura yang dulunya adalah tempat wisata yang kerap dikunjungi masyarakat Jayapura, termasuk saya dan keluarga. Dulu, ketika saya berusia sekitar 4 atau 5 tahun, kami sekeluarga setidaknya 1 bulan sekali berkunjung ke Jembatan Dua, keluarga kami biasanya berkunjung ke tempat ini menggunakan motor beroda tiga dengan bak terbuka di bagian belakang sehingga kami bisa duduk santai menerima angin segar, karena dulunya di Kota maupun Kabupaten Jayapura belum terlalu banyak yang menggunakan kendaraan pribadi sehingga udaranya pun belum tercemar oleh polusi kendaraan. Di sepanjang perjalanan, selain menikmati angin segar, mata kamipun dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan yang sangat menyejukkan, entah gunung-gunung yang sangat hijau dengan pohon-pohon lebatnya ataupun danau Sentani yang dikenal sebagai salah satu danau terluas di Indonesia yakni dengan luasnya  sekitar 9.360 ha dengan kedalaman rata rata 24,5 meter., berada di antara pegunungan Cyclops, merupakan danau Vulkanik. Sumber airnya berasal dari 14 sungai besar dan kecil dengan satu muara sungai, Jaifuri Puay. Di pinggiran danau Sentani terdapat ratusan rumah panggung  yang dijadikan tempat tinggal bagi masyarakat Sentani yang mayoritas adalah bekerja sebagai nelayan, namun seiring berjalannya waktu, kondisi perairan danau Sentani menjadi tidak stabil, maka  pemerintah merenovasi rumah-rumah panggung tersebut dengan mengganti atasan rumah dengan seng, dan menambah kayu sanggahan rumah agar tidak roboh saat air danau pasang.  berbeda dengan tempat wisata lainnya, kali Jembatan Dua selain dipakai sebagai tempat pemandian, sering dipakai masyarakat untuk mencuci pakaian ataupun kendaraan. Meski begitu, kami tidak merasa dicemari karena letak tempat kami berekreasi lebih di atas dibandingkan tempat masyarakat mencuci sehingga air bekas cucian masyarakat tidak mengairi tempat kami berenang dan bermain. Air di kali ini sangat jernih sehingga kami bisa berenang sembari melihat batu-batu kerikil di dasar kali.  biasanya sambil memantau saya dan kakak saya, mama saya mencuci di bagian bawah kali, dan ayah saya mencuci kendaraan yang kami gunakan tadi. Cukup sering kami berkunjung ke tempat ini.Namun sekarang, Kali Jembatan Dua bukanlah kali yang seperti dulu, kali yang jernih,tenang, tanpa pencemaran. Kali Jembatan Dua yang sekarang adalah kali yang Deras dan sangat gelap warnanya. Masyarakatpun enggan berekreasi ke tempat itu, jangankan untuk berekreasi, untuk mencuci kendaraanpun masyarakat masih berpikir 2 kali dikarenakan arusnya yang cukup deras.  Walau begitu, bagiku, Kali Jembatan Dua adalah tempat yang paling sering saya kunjungi lengkap dengan ibu, ayah, dan kakak saya. tempat ini adalah saksi bisu kebahagiaan keluarga-keluarga jaman dulu yang berkunjung dan kembali ke tempat tinggal membawa kebahagiaan yang mereka dapatkan dari pertemuan atau perbincangan yang mungkin jarang didapatkan dalam pertemuan di rumah mereka. Sama seperti keluarga saya, semakin dewasa, kami memiliki kesibukan masing-masing, ayah, yang sibuk dengan bisnisnya, ibu, yang sibuk dengan pelayanan di Gereja, kakak yang sibuk kuliah, dan saya yang menghabiskan waktu untuk sekolah dan bermain dengan teman-teman (ketika masih di Jayapura), kami jarang mempunyai waktu untuk berekreasi bersama-sama, justru itu, Saya sangat bersyukur memiliki banyak kenangan manis bersama keluarga di masa kecil. Karena momen kebersamaan seperti dulu sangatlah susah untuk dinikmati kembali, jarak dan waktu memisahkan saya dan keluarga, tekad dan Doa adalah bekal saya meninggalkan kebersamaan dengan keluarga untuk sementara waktu. Namun saya yakin, untuk kedepannya pasti akan ada Kali Jembatan Dua lainnya yang akan sering kami kunjungi dengan keluarga yang tetap lengkap dengan  kebahagiaan yang jauh lebih bahagia.

Kali Jembatan Dua, Sentani, Kab. Jayapura, Papua, Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FITUR, MANFAAT, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI BEBERAPA CONTOH APLIKASI NEW MEDIA

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

KEPITING LABA-LABA RAKSASA